Sabtu, Februari 21, 2009

Melihat Cinta (Episode 2)

Bila kau sekarang sedang menunggu seseorang untuk menjalani kehidupan menuju Ridho-Nya...
"Fashbirii bishabirin jamiil...(bersabarlah dengan keindahan)".
Demi Allah, dia tidak datang karena kecantikan dan ketampanan, kepintaran ataupun kekayaanmu.
Tapi Allah-lah yang menggerakkan dia datang kepadamu.
Janganlah tergesa mengekspresikan cinta pada dia sebelum Allah mengizinkan.
Belum tentu yang kau cintai adalah yang terbaik untukmu.
Siapakah yang lebih mengetahui melainkan Allah??
"Innallaha 'aliimul hakim (sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana)".
Simpanlah segala bentuk ungkapan cinta dan derap hati rapat-rapat.
Dan Allah akan menjawab dengan indah disaat yang tepat...

(SMS dari seorang ukhty teman kantor, moga bermanfaat, bukan hanya untukku...tapi untuk kalian -kita semua- yang sedang berusaha membuka mata hati...untuk melihat cinta...)

Melihat Cinta..(Episode 1)

Jika dia sebuah cinta, dia takkan menyiksa namun mengisi
Dia tak memaksa, namun mengerti
Dia tak datang dengan kita, namun menghampiri dengan hati
Dia tak datang karena permintaan, namun senantiasa hadir karena ketulusan
Dia tak hadir karena kekayaan, namun hadir karena pengorbanan kesetiaan
Dengarlah suara...
Tiada makna tanpa perbuatan
Cinta bukanlah sebatas kata-kata indah terucap
Tapi makna cinta adalah makna setiap perbuatan buat orang yang kamu sayangi

by Tyar

Note : Tiap kita harusnya bisa melihat cinta, bukan dengan mata...tapi dengan hati...Untuk seorang sahabat yang telah menulis bait ini...mari belajar melihat cinta dengan hati kita...bersama-sama

Kriteria Milih Suami (Page 1)

. Kriteria Memilih Calon Suami

1. Islam.

Ini adalah kriteria yang sangat penting bagi seorang Muslimah dalam memilih calon suami sebab dengan Islamlah satu-satunya jalan yang menjadikan kita selamat dunia dan akhirat kelak.

Sebagaimana firman Allah Subhanahu wa Ta’ala :

“ … dan janganlah kamu menikahkan orang-orang musyrik (dengan wanita-wanita Mukmin) sebelum mereka beriman. Sesungguhnya budak yang Mukmin lebih baik dari orang musyrik walaupun dia menarik hatimu. Mereka mengajak ke neraka, sedang Allah mengajak ke Surga dan ampunan dengan izin-Nya. Dan Allah menerangkan ayat-ayat-Nya (perintah-perintah-Nya) kepada manusia supaya mereka mengambil pelajaran.” (QS. Al Baqarah : 221)

2. Berilmu dan Baik Akhlaknya.

Masa depan kehidupan suami-istri erat kaitannya dengan memilih suami, maka Islam memberi anjuran agar memilih akhlak yang baik, shalih, dan taat beragama.

Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam bersabda :

“Apabila kamu sekalian didatangi oleh seseorang yang Dien dan akhlaknya kamu ridhai maka kawinkanlah ia. Jika kamu sekalian tidak melaksanakannya maka akan terjadi fitnah di muka bumi ini dan tersebarlah kerusakan.” (HR. At Tirmidzi)

Islam memiliki pertimbangan dan ukuran tersendiri dengan meletakkannya pada dasar takwa dan akhlak serta tidak menjadikan kemiskinan sebagai celaan dan tidak menjadikan kekayaan sebagai pujian. Sebagaimana firman Allah Ta’ala :

“Dan kawinkanlah orang-orang yang sendirian di antara kamu dan orang-orang yang layak (nikah) dan hamba-hamba sahayamu yang lelaki dan hamba-hamba sahayamu yang perempuan. Jika mereka miskin, Allah akan memampukan mereka dengan karunia-Nya dan Allah Maha Luas (pemberian-Nya) lagi Maha Mengetahui.” (QS. An Nur : 32)

Laki-laki yang memilki keistimewaan adalah laki-laki yang mempunyai ketakwaan dan keshalihan akhlak. Dia mengetahui hukum-hukum Allah tentang bagaimana memperlakukan istri, berbuat baik kepadanya, dan menjaga kehormatan dirinya serta agamanya, sehingga dengan demikian ia akan dapat menjalankan kewajibannya secara sempurna di dalam membina keluarga dan menjalankan kewajiban-kewajibannya sebagai suami, mendidik anak-anak, menegakkan kemuliaan, dan menjamin kebutuhan-kebutuhan rumah tangga dengan tenaga dan nafkah.

Jika dia merasa ada kekurangan pada diri si istri yang dia tidak sukai, maka dia segera mengingat sabda Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam yaitu :

Dari Abu Hurairah radliyallahu ‘anhu berkata, bersabda Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam : “Jangan membenci seorang Mukmin (laki-laki) pada Mukminat (perempuan) jika ia tidak suka suatu kelakuannya pasti ada juga kelakuan lainnya yang ia sukai.” (HR. Muslim)

Sehubungan dengan memilih calon suami untuk anak perempuan berdasarkan ketakwaannya, Al Hasan bin Ali rahimahullah pernah berkata pada seorang laki-laki :

“Kawinkanlah puterimu dengan laki-laki yang bertakwa sebab jika laki-laki itu mencintainya maka dia akan memuliakannya, dan jika tidak menyukainya maka dia tidak akan mendzaliminya.”

Untuk dapat mengetahui agama dan akhlak calon suami, salah satunya mengamati kehidupan si calon suami sehari-hari dengan cara bertanya kepada orang-orang dekatnya, misalnya tetangga, sahabat, atau saudara dekatnya.

Demikianlah ajaran Islam dalam memilih calon pasangan hidup. Betapa sempurnanya Islam dalam menuntun umat disetiap langkah amalannya dengan tuntunan yang baik agar selamat dalam kehidupan dunia dan akhiratnya. Wallahu A’lam Bis Shawab.

(a source)

Sabtu, Februari 14, 2009

Cinta Tanpa Definisi

Seperti angin membadai, kau tak melihatnya, kau merasakannya. Merasakan kerjanya saat ia memindahkan gunung pasir di tengah gurun. Atau merangsang amuk gelombang di laut lepas. Atau meluluhlantakkan bangunan-bangunan angkuh di pusat kota metropolitan. Begitulah cinta, ia ditakdirkan jadi kata tanpa benda. Tak terlihat, hanya terasa, tapi dahsyat...

Seperti banjir menderas, kau tak kuasa mencegahnya. Kau hanya bisa ternganga ketika ia meluapi sungai-sungai, menjamah seluruh permukaan bumi, menyeret semua benda angkuh yang bertahan di hadapannya. Dalam sekejap ia menguasai bumi dan merengkuhnya dalam kelembutannya. Setelah itu ia kembali tenang, seperti seekor harimau kenyang yang terlelap tenang. Demikianlah cinta, ia ditakdirkan jadi makna paling santun yang menyimpan kekuasaan besar..

Seperti api menyala-nyala, kau tak kuat melawannya. Kau hanya bisa menari di sekitarnya saat ia mengunggun. Atau berteduh saat matahari membakar kulit bumi. Atau meraung saat lidahnya melahap rumah-rumah, kota-kota, hutan-hutan. Dan seketika semua jadi abu. Semua jadi tiada. Seperti itulah cinta, ia ditakdirkan jadi kekuatan angkara murka yang mengawal dan melindungi kebaikan..

Cinta.. adalah kata tanpa benda, nama untuk beragam perasaan, muara bagi ribuan makna, wakil dari sebuah kekuatan tak terkira. Ia jelas, sejelas matahari..

Tak ada yang sanggup mendefenisikannya, atau memang cinta sendiri yang tidak perlu definisi bagi dirinya. Tapi juga terlalu rumit untuk disederhanakan..Tapi inilah obrolan manusia sepanjang masa, inilah legenda yang tak pernah selesai.

Cinta adalah lukisan abadi dalam kanvas kesadaran manusia. Lukisan. Bukan definisi. Ia disentuh sebagai sebuah situasi manusiawi, dengan detil-detil nuansa yang begitu rumit. Tapi dengan pengaruh yang begitu dahsyat. Cinta merajut semua emosi manusia dalam berbagai peristiwa kehidupannya menjadi sublim : begitu agung tapi juga terlalu rumit.

Perang berubah jadi panorama kemanusiaan begitu cinta menyentuh para pelakunya. Revolusi tidak dikenang karena geloranya tapi karena cinta yang melahirkannya. Kekuasaan tampak lembut saat cinta memasuki wilayah-wilayahnya. Bahkan penderitaan akibat kekecewaan kadang terasa manis karena cinta yang melatarinya..

Kerumitan cinta terletak pada antagoni-antagoninya. Tapi di situ pula daya tariknya tersembunyi. Kerumitan tersebar pada detil-detil nuansa emosinya, berpadu atau berbeda. Tapi pesonanya menyebar pada kerja dan pengaruhnya yang teramat dahsyat dalam kehidupan manusia.

Seperti ketika kita menyaksikan gemuruh badai, luapan banjir atau nyala api, seperti itulah cinta bekerja dalam kehidupan kita. Semua sifat dan cara kerja udara, api dan air juga terdapat dalam sifat dan cara kerja cinta. KUAT, DAHSYAT, LEMBUT, TAK TERLIHAT, PENUH HARU BIRU, PADAT MAKNA, SARAT GAIRAH dan ANTAGONIS..

Barangkali kita memang tak perlu definisi. Toh kita juga tidak butuh penjelasan untuk dapat merasakan terik matahari. Kita hanya perlu tahu cara kerjanya. Cara kerjanya itulah definisinya, karena..kemudian..semua keajaiban terjawab disana...

(Ust.Anis Matta_Serial Cinta_With Editing)

Note : February 14, Valentine's Day??!! Hari Kasih Sayang??!! Eh, yang diluar sana, hare gene maseh juga jadi 'bebek' ritual ga jelas. Ngerti ga seh.. Moslem ga budaye valentine2-nan coy.. Coz everyday is luvly day..Be a good moslem!! ok!

Akhir Sejarah Cinta Kita..

Suatu saat dalam sejarah cinta kita..
kita tidur saling memunggungi
tapi jiwa berpeluk-peluk
senyum mendekap senyum..

Suatu saat dalam sejarah cinta kita
raga tak lagi saling membutuhkan
hanya jiwa kita sudah lekat menyatu
rindu mengelus rindu..

Suatu saat dalam sejarah cinta kita
kita hanya mengisi waktu dengan cerita
mengenang dan hanya itu
yang kita punya..

Suatu saat dalam sejarah cinta kita
kita mengenang masa depan kebersamaan
kemana cinta kan berakhir
di saat tak ada akhir..

(Ust.Anis Matta_Serial Cinta)

Note: For my luvly parent..Seiring bertambahnya usiaku bunda..ayah..maka 25 tahun sudah Allah kumpulkan kalian dalam cinta..moga Cinta kalian kan bermuara..selalu..pada samudera Cinta-Nya...Amin...Barakallahu lakum..

Jumat, Januari 30, 2009

almost 25..

detik2 jelang 25..
Allah, masihkah KAU ijinkan hamba memperpanjang 'kontrak' hidup hingga esok hari..
Kala masih banyak mimpi belum mewujud nyata..
Saat hitam masih kelam menggelayut hati..
Ketika amanah belum tuntas tertunai..
Hanya satu asa..
Kuingin adaku di bagian bumi indahMU ini tak hanya sekedar hadir..lalu selesai..tanpa cerita..kemudian dilupakan..
Hanya berharap..
Setitik cinta yang sedang kurajut dari segenap panjang jalan kehidupan untukMU ini akan berbalas cinta Seluas Samudera dari lautan Kasih & SayangMU..semoga..Amiin

South Batavia, 30 Januari '09

Selasa, Desember 30, 2008

Menapak Mitsaqan Galizha Bagi Mujahid

Jiwa yang lelah..

Tuk menapaki jalan yang semakin susah

Ruang hati yang gelisah…

Tuk memahami makna resah

Sayap yang setengah…

Tuk mengepak di langitNya

Maka kan segera jelang…

Saat sejenak bersandar bagi pejuang Badar…

Saat sejenak berlabuh bagi pejuang teguh…

Dan sejenak itu Mitsaqan Galizha…

Mujahid…jemputlah bidadarimu…

Dialah separuh sayap…

Separuh pemakna resah

Pun separuh jiwa yang lelah…

Perjanjian teguh itu akan menangkupkan jiwanya dan jiwamu…

Namun jangan terlena wahai mujahid…

Ini barulah awal derap panjang…

Bawalah dia bersama…

Lewat perjuangan menuju cinta hakikiNya…